A. Buah
sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika
masak dapatpecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas (dapat
meninggalkan buahnya).
a.
Buah
berbelah (schiwarcarpium).
Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji. Jika buah
masak, buah pecah menjadi beberapa bagian, dan tiap bagian buah (mericarpium) mempunyai sifat seperti
suatu buah kurung (achenium) atau
buah keras (nux), jadi biji tetap di
dalam ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian buah), buah berbelah dapat
dibedakan dalam :
1. Buah berbelah dua
(diachenium), jika masak menjadi dua
bagian buah, masing-masing bersifat sebagai suatu buah kurung yang hanya
mengandung satu biji di dalamnya, misalnya buah pegangan (Centella asiatica Urb).
2. Buah berbelah tiga
(triachenium), jika masak
pecahmenjadi tiga bagian buah, misalnya pada Trapaelom majus L.
3. Buah berbelah empat
(tetrachenium), seperti diatas, kalau
masak pecah menjadi empat bagian buah, misalnya buah selasih (Ocimun basilicum L.)
4. Buah berbelah banyak
(polyachenium), jika masak pecah
menjadi sejumlah (banyak) bagian buah, yang masing-masing bersifat seperti buah
kurung.
b.
Buah
kendaga (rhegma).
Buah ini bersifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah
lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya. Tiap bagian buah
terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejumlah daun
buah yang sesuai dengan jumlah ruangan (kendaga) yang terdapat dalam buah itu.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat
dibedakan dalam :
1. Buah
berkendaga dua (dicoccus), buah ini jika masak pecah menjadi dua bagian buah, masing-masing
pecah lagi dan mengeluarkan satu biji.
2. Buah
berkendaga tiga (tricoccus), kalu masak pecah menjadi
tiga bagian, masing-masing pecah dan mengeluarkan satu biji, misalnya :
Buah jarak (Ricinus
communis L.)
Buah karet (Havea
brasiliensis Muell.)
3. Buah
berkendaga lima (pentacoccus), seperti diatas dengan lima
bagian buah masing masing dengan satu biji, misalnya buah Geranium.
4. Buah
berkendaga banyak (polycoccus), jika buah mempunyai
sifat-sifat seperti diatas, tetapi jika masak dapat menjadi beberapa bagian
buah , masing-masing dengan satu biji yang dapat dikeluarkan.
c. Buah
kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang
mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masak
lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai
buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam :
1. Buah bumbung
(folliculus), buah ini tersusun atas
sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan dengan banyak biji didalamnya, jarang
sekali hanya mempunyai satu biji. Jika masak, buah pecah menurut salah satu
kampuhnya, biasanya pecah pecah menurut kampuh perutnya,misalnya buah biduri (Calatropis gigantea Dryand.), dan bunga
sari cina (Chataranthus roseus G.
Don).
2. Buah polong
(legumen). Buah ini terbentuk dari satu daun buah dan mempunyai satu ruangan
atau lebih (karena adanya sekat-sekat semu). Jika sudah masak, buah ini pecah
menurut dua kampuhnya (kampuh punggung perut dan kampuh punggung), atau
terputus-putus sepanjang sekat-sekat semuanya. Buah yang demikian terdapat pada
jenis tumbuhan suku : Papilonaceae, misalnya
orok-orok (Clotaria sp.), Caesalpiniaceae, misalnya: kembang merak
(Caesalpinia pulcherrima Swartz.) dan
Mimosaceae, misalnya pohon saman (Samania saman Merr.)
Begitu karakteristik buah ini untuk
ketiga suku tersebut, hingga ketiga-tiganya ada pla yang menjadikan satu suku
besar dengan nama: tumbuhan berbuah polong (Leguminosae).
Selain adanya sekat-sekat semu, yang
menyebabkan ruang buah polong itu terbagi menjadi beberapa bilik, masing-masing
dengan satu biji, ada pula buah polonh yang sifatnya menyimpang dari kedua tipe
diatas, yaitu :
- Buah
masak didalam tanah , dan jika masak tidak pecah, misalnya pada kacang tanah (Arachis hypongea L.) dan kacang bogor (Voandzeia subterranea (L.) Touars.)
- Buah
mempunyai kulit yang berdaging, dan jika masak juga tidak pecah, misalnya buah
nam-nam (Cynometra cauliflora L.) dan buah asam (Tamarindus
indica L.)
- Buah
mempunyai susunan seperti buah batu dengan tiga lapisan kulit buah, hanya
mempunyai satu ruang dan satu biji, jika masak tidak pecah, misalnya pohon
gayam (Inocarpus edulis Forst).
3. Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah ini tersusun dua daun buah, mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni pada perekatan daun buahnya. Buah ini membentuk sekat semu, sehingga kedua tembuni pada perlekatan daun buah terpisah oleh sekat semu tadi, dan oleh sekat semu itu buah lalu terbagi menjadi dua ruangan, masing-masing dengan dua tembuni. Jika masak, buah ini pecah menurut kedua kampuhnya, tetapi tidak seperti buah polong yang pecahnya dari ujung buah, melainkan dari pangkal buah dan tetap berlekatan bagian ujungnya. Biji agak lama pada kedua sekat semu tadi, tetapi akhirnya akan runtuh pula. Terdapat pada warga suku Cruciferae (Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica juncea Coss.), dll.
Jika perbandingan lebar/panjang buah kurang dari 3, maka kita dapati buah lobak yang buntek atau pendek (silicua).
4. Buah
kotak sejati (capsula).
Buah ini terjadi dari dua daun buah atau lebih, dan mempunyai ruangan yang
jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah ini jika sudah masak juga
membuka, hingga bijinya dapat keluar.
Cara membuka buah ini bermacam-macam :
a) Dengan
katup-katup atau kelep (valva). Daun buah mulai lepas dari ujung buah, tetapi dipangkal
tetap berlekatan.
Pecahnya buah ini dapat:
- Membelah
ruangan (loculicidus), hingga bijinya
langsung dapat keluar (katup-katup di tengah daun buah). Contoh : buah durian (Durio zibhetinus Murr.)
- Membelah
sekat-sekat (septicidus),
katup-katupnya sesuai dengan lipatan daun buahnya. Contoh : buah kesumba (Bixa orellana L.)
b) Dengan
retak-retak atau celah-celah (rima), buah pecah menurut bagian tengah katup-katup, pada ujung dan
pangkal buah tetap berlekatan, misalnya pada buah anggerik (Orchidaceae).
c) Dengan
gigi-gigi (dens), jika buah pecah hanya sepanjang ujung atau pangkalnya, misalnya
buah tanaman apyun (Papaver somniferum
L.),
d) Dengan
tutup (operculum). Pada ujung buah terdapat bagian yang merupakan tutup,
yang membuka jika buah suadah masak, misalnya buah krokot (Portulaca oleracea L.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar